Sunday, 11 August 2013

apakah engkau akan selalu disampingku

dihadirkan pada seketat dirimu memegangku
semua berjalan seperti mimpii
setiap mimpi yang kemudian saya rangkai denganmu
sebagai tumpuan awal membangun cinta

saya letakkan batu naksir
lekatnya melirik
dan tertata menjadi perbincangan sederhana
kemudian temboknya adalah susunan sayang
beratap seluruh simpul manismu
yang sangat meneduhkan
dengan pintu untuk saling bersapa ramah

iya, mimpi,,
mimpi yang kumulai dengan satu langkah kecil rindu
lewat sapamu,,

menjalani masa-masanya musim

saya tidak pernah tahu apa yang membawa ke masa depan,-
saya belum tahu apa yang bisa membuat suatu kebahagiaan,-
dan saya tidak pernah lelah mencari , kemudian
sekalipun saya tidak mengerti
apakah kamu sengaja diciptakan untuk disampingku

namun saya tahu.,

saya masih disampingmu saat ini
seperti berbaringnya pipi dengan lengan,

Wednesday, 22 May 2013

Selamat jalan mimpi yang hilang

Heningnya malam bertabur bintang....
menyadarkan pada suatu kenyataan...
Engkau telah pergi...
meninggalkan sejuta mimpi...
yang belum sempat terpenuhi...

kini usai sudah semua cerita...
cintamu kurasa diam tak bersua..
Hanya kenanganmu yang masih tersisa...
pada dinding hatiku meninggalkan luka...

Untukmu ingin kuucapkan...
Selamat jalan mimpi yang hilang...

mimpi-mimpi yang belum terkabul

Sepi melanda hatiku....
Saat engkau mulai menjauh..
Hampaku menahan rindu...
Gejolak cinta yang kian hancur...

Kemana lagi kuharus melangkah...
menuruti kata hati tanpa syarat...
kemana lagi kuharus berpijak ...
membawa sebongkah hati yang telah usang...

waktu berlalu..
Dengan mimpi-mimpi yang belum terkabul...
mematahkan semngat yang kian melebur....



PUTRI KABUT BIRU
JAKARTA 18 MEI

cinta dalam keikhlasan., syair langit,


 Foto: Ketika aku menyayangimu karena aqidahmu...
Izinkan aku melabuhkan hatiku padamu karena ALLAH...
Cukup cintai aku dalam diam...Dari kejauhan...
Dengan kesederhanaan dan keikhlasan....:)

Ketika aku menyayangimu karena aqidahmu...
Izinkan aku melabuhkan hatiku padamu karenanya..
Cukup cintai aku dalam diam...

Dari kejauhan...
Dengan kesederhanaan dan keikhlasan....

karena aku mencintaimu,,, karena ku hampa tanpamu,,,


 Foto: Saat aku belajar menulis kata ....'
  Diseonggok pasir...
Saat aku baru belajar mengeja kata...
   Ditubuh angin...
Yang terlalu rumit kurasa...aku menyerah...
    
 Hingga kau hadir...
Membawa semangat baru di hari-hariku...
Dengan sepucuk pena bertinta biru...
Dan selembar kertas putih..
   
Kau menuntunku kembali...
Menggoreskan tiap hurufnya...
Kau ajari aku menyusunnya rapi...
Hingga menyempurna utuh...
Sebagai satu kata....
     ~~~~ CINTA~~~~~
Saat aku belajar menulis kata ....'
Diseonggok pasir...
Saat aku baru belajar mengeja kata...
Ditubuh angin...
Yang terlalu rumit kurasa...aku menyerah...

Hingga kau hadir...
Membawa semangat baru di hari-hariku...
Dengan sepucuk pena bertinta biru...
Dan selembar kertas putih..

Kau menuntunku kembali...
Menggoreskan tiap hurufnya...
Kau ajari aku menyusunnya rapi...
Hingga menyempurna utuh...
Sebagai satu kata....
~~~~ CINTA~~~

Ketika hati mulai merasa.. Kaulah yang teristimewa......

 Foto: Wahai sang pujangga hatiku..
Dimana  alunan syairmu...
Yang selalu bernyanyi merdu...
Dalam detak jantungku...  

Kurindukan dawai  pernah yang kau senandungkan...
Saat ku mulai keperaduan...setia kau dendangkan..
Lewat sang dewi malam...

Bait syairmu irama jiwaku...
Doa-doamu memberi damai hatiku...
Jangan berlalu ...
Karena dalam mimpi malamku..
kumasih menunggu...

Walau hanya sebait kata...
Akan bermakna ...
Ketika hati mulai merasa..
Kaulah yang teristimewa......





 Wahai sang pujangga hatiku..
Dimana alunan syairmu...
Yang selalu bernyanyi merdu...
Dalam detak jantungku...

Kurindukan dawai pernah yang kau senandungkan...
Saat ku mulai keperaduan...setia kau dendangkan..
Lewat sang dewi malam...

Bait syairmu irama jiwaku...
Doa-doamu memberi damai hatiku...
Jangan berlalu ...
Karena dalam mimpi malamku..
kumasih menunggu...

Walau hanya sebait kata...
Akan bermakna ...
Ketika hati mulai merasa..
Kaulah yang teristimewa......


 puisi ini kutulis mengringi awal terang hari ke 12 menjelang purnama, sebagai goresan penghias langit malam,.,.